PENCEMARAN
Salah satu dampak negatif dari kemajuan ilmu dan teknologi yang tidak
digunakan dengan benar adalah terjadinya pencemaran. Pencemaran adalah peristiwa masuknya zat, unsur, zat atau
komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau
proses alami. Segala sesuatu yang menyebabkan pencemaran disebut polutan.
Suatu benda dapat
dikatakan polutan bila kadarnya
melebihi batas normal, berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan dapat berupa suara, panas,
radiasi, debu, bahan kimia, zat- zat yang dihasilkan makhluk hidup dan
sebagainya. Adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan
lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri ( regenerasi). Oleh
karena itu, pencemaran terhadap lingkungan perlu dideteksi secara dini dan
ditangani segera.
PENCEMARAN
AIR
1.
Pengertian Pencemaran Air
Dalam kehidupan sehari
– hari kita membutuhkan air yang bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci
dan kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus berstandar 3B yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun.
Tetapi banyak kita lihat air yang berwarna keruh dan berbau sering kali
bercampur dengan benda – benda sampah seperti plastik, sampah organik, kaleng
dan sebagainya. Pemandangan seperti ini sering kita jumpai pada aliran sungai,
selokan maupun kolam - kolam. Air yang demikian disebut air kotor atau air yang
tercemar. Air yang tercemar mengandung zat- zat yang berbahaya yang dapat
menyebabkan dampak buruk dan merugikan kita bila dikonsumsi. Namun bagi masyarakat
pedesaan, sungai adalah sumber air sehari - hari untuk kelangsungan hidup.
Mereka kurang begitu peduli kandungan yang terdapat pada air tersebut.
2. Sumber Pencemaran Air
Sumber pencemaran air
antara lain sampah masyarakat, limbah industri, limbah pertanian dan limbah
rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat merusak perairan yaitu;
bahan- bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan- bahan yang banyak
membutuhakan oksigen untuk penguraiannya, bahan - bahan kimia organik dari
industri atau limbah pupuk pertanian, bahan- bahan yang tidak sedimen, dan bahan-
bahan yang mengandung radioaktif dan panas.
Pembuangan sampah
dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena
sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Pembuangan sampah organik
maupun anorganik yang dibuang ke sungai terus - menerus, selain mencemari air,
pada musim hujan akan mengakibatkan banjir.
Air adalah unsur alam
yang penting bagi mahluk hidup dengan sifat mengalir dan meresap. Apabila jalur
aliran - alirannya tersumbat akan mengakibatkan banjir. Pencemaran air terjadi
karena kurangnya rasa disiplian masyarakat, misalnya dalam kebersihan
lingkungan dan membuang sampah sembarangan.
3.
Penyebab Pencemaran Air
a. Meningkatnya
kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
b. Sampah organik
seperti air kali (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada
air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak buruk terhadap seluruh ekosistem.
c. Industri
membuang berbagai macam polutan ke dalam air, limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan
padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan
oleh pembangkit listrik, yang dapat mengurangi oksigen dalam air.
4. Akibat Pencemaran Air
a. Terganggunya kehidupan
organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen
b. Terjadinya ledakan
ganggang dan tumbuhan air
c. Merusak ekosistem dan
mengurangi sumber air bersih
d. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
e. Dalam jangka panjang
mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat
f. Penggunaan pestisida yang
berlebihan selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama
predator
g. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan
bahkan burung
h. Dapat
mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia
i. Dapat menyebabkan
banjir, erosi, abrasi dan tanah longsor
5.
Penanggulangan Terjadinya Pencemaran Air
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam
aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah
terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga,
sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, yaitu ke dalam
air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan
pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air
di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena
senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti eceng gondok yang
dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang telah
terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat yang masuk dan
menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh
melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat
meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini
terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri.
Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka
limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
Limbah industri sebelum dibuang
ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau ke selokan hendaknya dikumpulkan
di suatu tempat yang telah disediakan, kemudian diolah, sehingga bila terpaksa
dibuang ke sungai dapat meminimalkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau
dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi
untuk keperluan industri sendiri.
Sampah padat dari rumah tangga
berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna,
misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh
mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat
digunakan sebagai pupuk.
PENCEMARAN TANAH
1. Pengertian Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena; kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah yang tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat
berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap,
tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di
tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau
dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
2. Sumber
Pencemaran Tanah
Sumber pencemaran
tanah mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka
sumber pencemaran udara dan sumber pencemaran air pada umumnya juga merupakan
sumber pencemaran tanah.
Sebagai contoh gas-gas
karbon dioksida, nitrogen dan belerang yang menjadi bahan pencemaran udara yang
larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan
asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.
Air permukaan tanah
yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat
dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk
dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan
ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.
Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber
pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah
sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri.
3. Komponen
- Komponen Bahan Pencemaran Tanah
1. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berupa limbah padat dan cair yang berasal
dari daerah: pemukiman penduduk, perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan
lain-lain, kelembagaan misalnya kantor – kantor pemerintahan dan swasta, dan
wisata,
Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik,
kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus
plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan
oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. Sampah anorganik tidak terbiodegradasi, yang menyebabkan
lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air
sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan
jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh
bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.
Limbah cair berupa deterjen, oli atau cat yang jika
meresap ke dalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh
mikroorganisme di dalam tanah.
2. Limbah industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri.
Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,
misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia
lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang
dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat
mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme.
Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme
yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik
untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk
pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian
akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan
tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin
berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi
juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah
tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida
yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida
tersebut.
4. Dampak
Dari Pencemaran Tanah
1. Dampak Pada
Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap
kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang
terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak,
karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis
(terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan
kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena
dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bisa diobati, PCB
dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan
bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran
tanah dapat menyebabkan Kematian.
2. Dampak Pada
Lingkungan Atau Ekosistem
Dampak pada pertanian terutama
perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan
hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa
bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain
bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Pencemaran tanah juga dapat
memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal
dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang
rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan,
yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut.
5. Penanggulangan Komponen Bahan Pencemaran Tanah
Limbah domestik yang sangat
banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara memisahkan antara sampah
organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan sampah
anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang
sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh
tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah
sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan
khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain. Sedangkan sampah
anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang
terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin
bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara
penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang ke
sungai atau ke laut. Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan
pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti
pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos.
Ada 2 cara untuk
penanganan pencemaran tanah
1. Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk
membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah,
yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting
(injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site
meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang
aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat
pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air
limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses
pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
PENCEMARAN UDARA
1. Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran
Udara adalah kondisi
udara yang tercemar dengan adanya bahan, zat-zat asing atau komponen lain di
udara yang menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran udara mempengaruhi sistem
kehidupan makhluk hidup seperti gangguan kesehatan, ekosistem yang berkaitan
dengan manusia
2. Sumber Pencemaran Udara
Kegiatan manusia
1. Transportasi
2. Industri
3. Pembangkit
listrik
4. Pembakaran
(perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar)
5. Gas buangan
pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti CFC
Sumber alami
1. Gunung berapi
2. Rawa-rawa
3. Kebakaran
hutan
4. Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
Sumber-sumber lain
1. Transportasi amonia
2. Kebocoran
tangki klor
3. Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah
4. Uap pelarut organic
3. Jenis-jenis
Pencemaran Udara
Pencemaran udara berbentuk gas
a. Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida
(SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan Sulfat Aerosol.
b. Golongan nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida
(N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Amoniak (NH3) dan
Nitrogen Dioksida (NO2).
c. Golongan karbon terdiri dari Karbon Dioksida
(CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon .
d. Golongan gas yang berbahaya terdiri dari
Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.
Pencemaran udara berbentuk partikel
a. Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti
air raksa dan timah.
b. Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon,
klorinasi alkan, Benzen.
c. Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus,
telur cacing.
Pencemaran udara berdasarkan
sebab terjadinya
Pencemaran udara bebas (Out door air pollution),
sumber pencemaran udara bebas :
a. Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi,
pembusukan, dll.
b. Kegiatan manusia, misalnya berasal dari
kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan, dll.
Pencemaran udara ruangan (In door air pollution),
berupa pencemaran udara didalam ruangan yang berasal dari pemukiman,
perkantoran ataupun gedung tinggi.
Pencemaran
udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan
Irintasia. Biasanya polutan ini bersifat korosif.
Merangsang proses peradangan hanya pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu
saluran pernapasan mulaidari hidung hingga tenggorokkan. Misalnya Sulfur
Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran
pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-paru sendiri.
Asfiksia. Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan
tubuh dalam menangkap oksigen atau mengakibatkan kadar O2 menjadi
berkurang. Keracunan gas Karbon Monoksida mengakibatkan CO akan mengikat
hemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin mengikat O2 berkurang
terjadilah Asfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida,
Metan, Gas Hidrogen dan Helium.
Anestesia. Bersifat menekan susunan syaraf pusat
sehingga kehilangan kesadaran, misalnya aeter, aetilene, propane dan alkohol
alifatis.
Toksis. Titik tangkap terjadinya berbagai jenis,
yaitu : Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-salnya benzene,
fenol, toluen dan xylene.Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon
disulfid, metil alkohol.
Pengelompokkan
Pencemaran udara
a. Pencemar
Primer. Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan,
lazim disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2,
hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai partikel.
b. Pencemar
Sekunder. Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain
menghasilkan jenis pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan.
Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan
katalisator, seperti sinar matahari. Pencemar hasil reaksi disebut sebagai
pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon, formal dehida, dan
Peroxy Acyl Nitrate (PAN).
4. Jenis-jenis
Bahan Pencemaran Udara
- Karbon monoksida
(CO)
- Nitrogen dioksida (NO2)
- Sulfur Dioksida (SO2)
- CFC
- Karbon dioksida (CO2)
- Ozon (O3 )
- Benda Partikulat (PM)
- Timah (Pb)
- HydroCarbon (HC)
- Nitrogen dioksida (NO2)
- Sulfur Dioksida (SO2)
- CFC
- Karbon dioksida (CO2)
- Ozon (O3 )
- Benda Partikulat (PM)
- Timah (Pb)
- HydroCarbon (HC)
5. Dampak
Pencemaran Udara
- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.
6. Penanggulangan
Pencemaran Udara
Untuk dapat menanggulangi
terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan beberapa usaha antara lain:
mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak
menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang
terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu pengolahan/daur ulang atau
penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk melangsungkan proses
fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan
pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman
kembali pohonpohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak
dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar