KANDUNGAN VITAMIN C PADA BUAH DAN MINUMAN KEMASAN
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini, sudah banyak jenis minuman dalam
kemasan yang mengandung vitamin C beredar di kalangan masyarakat. Minuman
kemasan tersebut terdiri dari berbagai merek (seperti frutang, ale-ale,
nutrisari, marimas dan lain-lain) yang sudah banyak dikonsumsi oleh masyarakat.
Tetapi diantaranya, tidak semua minuman kemasan mempunyai kandungan vitamin C
yang tinggi, beberapa diantaranya mempunyai kandungan vitamin C yang cukup
rendah.
Berdasarkan hal di atas, kami tertarik untuk menguji
minuman kemasan yang mengandung vitamin C alami yang tinggi maupun rendah,
yaitu minuman kemasan yang banyak menggunakan vitamin C sintetis (buatan).
Bahan-bahan yang diperlukan tidak sulit dan tidak memerlukan waktu yang cukup
lama dalam pengujiannya.
1.2
Tujuan
Penelitian
1.2.1 Untuk
mengetahui kadar vitamin C pada minuman kemasan
1.2.2 Dapat
membandingkan kadar vitamin C pada buah serta pada minuman kemasan
1.3
Manfaat
Penelitian
1.3.1 Agar
masyarakat dapat mengetahui minuman kemasan yang sehat dan layak untuk
dikonsumsi
1.3.2 Agar
masyarakat dapat mengetahui kandungan vitamin C yang terdapat pada buah
1.4 Perumusan Masalah
1.4.1 Bagaimana
cara menguji kadar vitamin C pada buah dan minuman kemasan?
1.4.2 Bagaimana
cara membandingkan kandungan vitamin C pada buah serta pada minuman kemasan?
1.5
Waktu
dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian :
9 Maret – 24 Mei 2012
Tempat penelitian : Jalan Walet nomor 13 Bogor
1.6
Metode
Penelitian
Kami menggunakan metode percobaan
(eksperimen) untuk melakukan penelitian uji kandungan vitamin C pada buah serta
pada minuman kemasan. Serta kajian pustaka sebagai referensi kami dalam
melakukan penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Vitamin C
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang
larut dalam air dan
memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.
2.2 Peranan vitamin C dalam tubuh
Vitamin
C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang
menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan
jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan
patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan.
2.3 Konsumsi
Dosis
konsumsi vitamin C yang ideal adalah 75 miligram per hari. Perempuan hamil dan
ibu menyusui sudah tentu harus mengonsumsi vitamin C lebih besar dari jumlah
itu. Ada juga yang berpendapat cukup mengonsumsi 200 miligram sehari. Bagi
orang yang hidup dengan stres atau mereka yang tinggal di kota besar yang penuh
polusi, dosis 500 miligram adalah dosis yang cukup baik.
2.4 Berbagai Manfaat Vitamin C
2.4.1 Antioksidan Terbaik
2.4.2 Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
2.4.3 Menurunkan Tekanan Darah
2.4.4 Menurunkan Resiko Jantung
2.4 Berbagai Manfaat Vitamin C
2.4.1 Antioksidan Terbaik
2.4.2 Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
2.4.3 Menurunkan Tekanan Darah
2.4.4 Menurunkan Resiko Jantung
2.5 Efek Samping
2.6 Penyakit akibat Kekurangan Vitamin C
2.7
Sumber Vitamin C
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi :
Buah yang mengandung Vitamin C dan minuman kemasan
Sampel :
Jeruk, nutrisari, marimas, dan frutang.
Indikator :
Larutan tepung kanji
3.2Analisis Data
Kami mengolah hasil penelitian
tentang vitamin C dengan cara menguji dan membandingkan antara minuman kemasan
dengan buah jeruk.
3.2.1
Alat dan Bahan :
1. Larutan
kanji
2. Buah
jeruk (untuk membandingkan)
3. Minuman
kemasan (frutang, marimas, nutrisari)
4. Aquades
5. Bethadine
6. Wadah
7 7. Sendok
makan dan sendok teh
3.2.2 Cara
Kerja :
1. Sediakan bahan dan alat yang akan dipergunakan
2. Tuangkan 5
sendok makan minuman kemasan kedalam wadah
3. Tambahkan 60ml
aquades kedalam wadah tersebut
4. Tuangkan 2 sendok teh larutan kanji, lalu aduk hingga merata
5. Goyangkan wadah sambil diteteskan bethadine secara terus menerus hingga
warna
larutan berubah menjadi biru kehitaman
6. Lakukan cara ke
1 sampai 5 pada setiap minuman kemasan yang berbeda
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1
Hasil Pengamatan
Berdasarkan
perumusan masalah pada bab 1,bagaimana cara menguji kadar vitamin C pada buah
serta pada minuman kemasan? dan bagaimana cara membandingkan kandungan vitamin
C pada buah serta pada minuman kemasan? maka kelompok kami akan membahasnya
pada bagian ini,
No.
|
Minuman
Kemasan
|
Jumlah
Tetesan
|
1
|
Nutrisari
|
22
|
2
|
Marimas
|
5
|
3
|
Frutang
|
5
|
Tabel 4.1.1 Jumlah Tetesan pada
Minuman Kemasan
Untuk membandingkan
kita memerlukan satu buah untuk diuji
No.
|
Buah
Jeruk
|
Jumlah
Tetesan
|
1
|
Jeruk
Manis
|
60
|
Tabel 4.1.2
Jumlah Tetesan pada Jeruk Manis
Cara mengetahui
tinggi atau rendahnya kandungan vitamin C pada minuman kemasan :
·
Semakin banyak tetesan
bethadine yang diperlukan maka semakin tinggi kadar vitamin C pada minuman
kemasan tersebut.
·
Semakin sedikit tetesan
bethadine yang diperlukan maka semakin rendah kadar vitamin C pada minuman
kemasan tersebut.
Cara
membandingkan kadar vitamin C pada buah serta pada minuman kemasan
1 tetes = 0.88mg
Jeruk
|
Nutrisari
|
Marimas
|
Frutang
|
|
60*0.88mg
|
22*0.88mg
|
5*0.88mg
|
5*0.88mg
|
|
52.8mg
|
19.36mg
|
4.4mg
|
4.4mg
|
Tabel 4.1.3 Perbandingan
Kandungan Vitamin C
Dari
hasil perbandingan diatas didapat :
Nutrisari
memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan dengan marimas dan
frutang, sedangkan frutang dan marimas memiliki kandungan vitamin C yang
sama-sama rendah.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kelompok
kami menyimpulkan bahwa pada minuman kemasan nutrisari memiliki kandungan
vitamin C yang cukup tinggi dibandingkan dengan Frutang dan Marimas karena pada
saat percobaan, tetesan yang diperlukan untuk merubah warna minuman tersebut
cukup banyak. Sedangkan, pada minuman marimas dan frutang, tetesan betadine
yang diperlukan hanya sedikit, sehingga kandungan vitamin C nya sangat rendah.
5.2 Saran
Saran dari kelompok kami adalah
jangan mudah terbujuk oleh iklan makanan dan minuman yang mempromosikan bahwa
makanan dan minuman tersebut memiliki kandungan vitamin C. Kita juga harus
berhati-hati dengan makanan dan minuman yang kita konsumsi, jika tidak memilih-milih
secara pintar, itu berakibat buruk bagi tubuh kita sendiri. Intinya kita tidak
boleh sembarangan dalam mengonsumsi makanan dan minuman.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar