Senin, 02 Desember 2013

Kerangka Laporan Ilmiah

KANDUNGAN VITAMIN C PADA BUAH DAN MINUMAN KEMASAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
 
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Pada saat ini, sudah banyak jenis minuman dalam kemasan yang mengandung vitamin C beredar di kalangan masyarakat. Minuman kemasan tersebut terdiri dari berbagai merek (seperti frutang, ale-ale, nutrisari, marimas dan lain-lain) yang sudah banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Tetapi diantaranya, tidak semua minuman kemasan mempunyai kandungan vitamin C yang tinggi, beberapa diantaranya mempunyai kandungan vitamin C yang cukup rendah.
Berdasarkan hal di atas, kami tertarik untuk menguji minuman kemasan yang mengandung vitamin C alami yang tinggi maupun rendah, yaitu minuman kemasan yang banyak menggunakan vitamin C sintetis (buatan). Bahan-bahan yang diperlukan tidak sulit dan tidak memerlukan waktu yang cukup lama dalam pengujiannya.

1.2  Tujuan Penelitian
1.2.1    Untuk mengetahui kadar vitamin C pada minuman kemasan
1.2.2    Dapat membandingkan kadar vitamin C pada buah serta pada minuman kemasan

1.3  Manfaat Penelitian
1.3.1    Agar masyarakat dapat mengetahui minuman kemasan yang sehat dan layak untuk dikonsumsi
1.3.2    Agar masyarakat dapat mengetahui kandungan vitamin C yang terdapat pada buah 

1.4  Perumusan Masalah
1.4.1    Bagaimana cara menguji kadar vitamin C pada buah dan minuman kemasan?
1.4.2    Bagaimana cara membandingkan kandungan vitamin C pada buah serta pada minuman kemasan?

1.5  Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian  : 9 Maret – 24 Mei 2012
Tempat penelitian : Jalan Walet nomor 13 Bogor

1.6  Metode Penelitian
      Kami menggunakan metode percobaan (eksperimen) untuk melakukan penelitian uji kandungan vitamin C pada buah serta pada minuman kemasan. Serta kajian pustaka sebagai referensi kami dalam melakukan penelitian.
  

BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Vitamin C
          Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.

2.2 Peranan vitamin C dalam tubuh
         Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan.

2.3 Konsumsi
            Dosis konsumsi vitamin C yang ideal adalah 75 miligram per hari. Perempuan hamil dan ibu menyusui sudah tentu harus mengonsumsi vitamin C lebih besar dari jumlah itu. Ada juga yang berpendapat cukup mengonsumsi 200 miligram sehari. Bagi orang yang hidup dengan stres atau mereka yang tinggal di kota besar yang penuh polusi, dosis 500 miligram adalah dosis yang cukup baik.

2.4 Berbagai Manfaat Vitamin C
            2.4.1 Antioksidan Terbaik
            2.4.2 Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh 
            2.4.3 Menurunkan Tekanan Darah
            2.4.4 Menurunkan Resiko Jantung


2.5 Efek Samping

2.6 Penyakit akibat Kekurangan Vitamin C

2.7 Sumber Vitamin C

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel

Populasi           :  Buah yang mengandung Vitamin C dan minuman kemasan
Sampel             :  Jeruk, nutrisari, marimas, dan frutang.
Indikator          :  Larutan tepung kanji

3.2Analisis Data
            Kami mengolah hasil penelitian tentang vitamin C dengan cara menguji dan membandingkan antara minuman kemasan dengan buah jeruk.

            3.2.1 Alat dan Bahan                         :                                  
            1. Larutan kanji         
                  2. Buah jeruk (untuk membandingkan)
                  3.  Minuman kemasan (frutang, marimas, nutrisari)
                  4.  Aquades
                  5.  Bethadine
                  6. Wadah
7                7. Sendok makan dan sendok teh
                     
          

            3.2.2 Cara Kerja        :
            1. Sediakan bahan dan alat yang akan dipergunakan
            2.  Tuangkan 5 sendok makan minuman kemasan kedalam wadah
            3.  Tambahkan 60ml aquades kedalam wadah tersebut 
            4. Tuangkan 2 sendok teh larutan kanji, lalu aduk hingga merata
            5. Goyangkan wadah sambil diteteskan bethadine secara terus menerus hingga warna
                larutan berubah menjadi biru kehitaman
            6.  Lakukan cara ke 1 sampai 5 pada setiap minuman kemasan yang berbeda

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Pengamatan
            Berdasarkan perumusan masalah pada bab 1,bagaimana cara menguji kadar vitamin C pada buah serta pada minuman kemasan? dan bagaimana cara membandingkan kandungan vitamin C pada buah serta pada minuman kemasan? maka kelompok kami akan membahasnya pada bagian ini, 
 
No.
Minuman Kemasan
Jumlah Tetesan
1
Nutrisari
22
2
Marimas
5
3
Frutang
5
                               Tabel 4.1.1 Jumlah Tetesan pada Minuman Kemasan

Untuk membandingkan kita memerlukan satu buah untuk diuji

No.
Buah Jeruk
Jumlah Tetesan
1
Jeruk Manis
60
                               Tabel 4.1.2 Jumlah Tetesan pada Jeruk Manis

Cara mengetahui tinggi atau rendahnya kandungan vitamin C pada minuman kemasan :
·         Semakin banyak tetesan bethadine yang diperlukan maka semakin tinggi kadar vitamin C pada minuman kemasan tersebut.
·         Semakin sedikit tetesan bethadine yang diperlukan maka semakin rendah kadar vitamin C pada minuman kemasan tersebut.

Cara membandingkan kadar vitamin C pada buah serta pada minuman kemasan
1 tetes = 0.88mg

Jeruk
Nutrisari
Marimas
Frutang


60*0.88mg
22*0.88mg
5*0.88mg
5*0.88mg

52.8mg
19.36mg
4.4mg
4.4mg

                                        Tabel 4.1.3 Perbandingan Kandungan Vitamin C


Dari hasil perbandingan diatas didapat :
Nutrisari memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan dengan marimas dan frutang, sedangkan frutang dan marimas memiliki kandungan vitamin C yang sama-sama rendah.
                                                                

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kelompok kami menyimpulkan bahwa pada minuman kemasan nutrisari memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi dibandingkan dengan Frutang dan Marimas karena pada saat percobaan, tetesan yang diperlukan untuk merubah warna minuman tersebut cukup banyak. Sedangkan, pada minuman marimas dan frutang, tetesan betadine yang diperlukan hanya sedikit, sehingga kandungan vitamin C nya sangat rendah.

5.2 Saran
            Saran dari kelompok kami adalah jangan mudah terbujuk oleh iklan makanan dan minuman yang mempromosikan bahwa makanan dan minuman tersebut memiliki kandungan vitamin C. Kita juga harus berhati-hati dengan makanan dan minuman yang kita konsumsi, jika tidak memilih-milih secara pintar, itu berakibat buruk bagi tubuh kita sendiri. Intinya kita tidak boleh sembarangan dalam mengonsumsi makanan dan minuman.
 



DAFTAR PUSTAKA

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar