Senin, 02 Desember 2013

Artikel



RAGAM BAHASA

          Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri.

Ragam Bahasa Ilmiah
          Artikel  ilmiah  adalah  artikel  yang  memiliki  nilai  atau  memenuhi  kaidah  (syarat) keilmuan.  Artinya  artikel  ilmiah  menggunakan  metode  ilmiah  dalam  membahas permasalahan, menyajikan  kajian  dengan  ragam  bahasa  dan  tata  tulis  ilmiah,  dan menggunakan prinsip-prinsip keilmuan pada umumnya seperti objektif, logis, empiris, sistematis.  Sementara  itu,  menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  (KBBI)  dapat diartikan  sebagai  karya  tulis  lengkap.  Misalnya  laporan  berita  atau  essai  dalam majalah atau surat kabar.  Artikel  imiah  juga dapat diartikan sebagai hasil berpikir  ilmiah yang didasarkan pada rencana  yang  relatif matang  karena  akan memudahkan  penulis  untuk mewujudkan teks artikel.

Ragam Bahasa Semi Ilmiah
          Artikel semi ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non ilmiah. Maksud dari karangan non ilmiah tersebut ialah karena jenis semi ilmiah masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya adalah berada diantara ilmiah. Bentuk karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase dan resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga.

Ragam Bahasa Non Ilmiah
          Artikel Non Ilmiah (Fiksi) adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan lainnya. Bentuk karangan non ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, roman, anekdot, hikayat, cerber, puisi dan naskah drama.


Contoh Artikel :

INTERNASIONAL
Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, Tidak Jamin Pemanasan Global Terhenti

Laporan: Desi Angriani
Kamis, 28 November 2013 | 02:13 WIB





             Metrotvnews.com, Zurich: Seorang fisikawan iklim, Thomas Frölicher, menentang gagasan tentang pemanasan global yang dapat dihentikan dengan mengurangi emisi karbon dioksida. Dia berpendapat atmosfer bumi bisa terus hangat selama ratusan tahun, bahkan setelah emisi gas rumah kaca dihentikan.

            "Para ilmuwan berpikir suhu tetap konstan atau menurun sekali emisi berhenti, tapi sekarang kami menunjukkan kemungkinan kenaikan suhu tidak dapat dikesampingkan," kata Frölicher sebagaimana tertulis dalam Reuters. "Kita menghentikan emisi, tetapi masih mendapatkan peningkatan suhu rata-rata global," tambahnya.

         Sebelumnya, para peneliti mempercayai pemanasan global akan berakhir jika manusia berhasil menghentikan emisi gas rumah kaca ke atmosfer. Mereka menganggap peningkatan ketidakmampuan laut untuk menyerap panas bisa menstabilkan suhu bumi. Oleh karenanya, pengurangan karbon dioksida diperlukan demi mencegah pemanasan.

              Panel antarpemerintah tentang perubahan iklim memperkirakan suhu global dua derajat Celsius (3,6 derajat Fahrenheit) lebih tinggi dari tingkat pra-industri. Hal itu akan mengganggu sistem iklim yang ada. Untuk menghindarinya, manusia harus menjaga emisi karbon dioksida di bawah 1.000 miliar ton karbon.

           "Jika hasil kami sudah benar, emisi karbon total yang dibutuhkan untuk tetap berada di bawah dua derajat hanya 750 miliar ton, bukan 1.000 miliar ton," kata Frölicher yang sekarang menjadi peneliti di Swiss Federal Institute of Technology Zurich.

         Dia menilai penelitian sebelumnya tidak memperhitungkan pengurangan kemampuan lautan secara bertahap untuk dapat menyerap panas dari atmosfer bumi. "Dengan demikian, membatasi pemanasan sampai dua derajat akan dibutuhkan untuk menjaga emisi karbon kumulatif di bawah 250 miliar ton, hanya setengah dari jumlah yang telah dipancarkan dari 500 miliar ton," terangnya.

             Meskipun para peneliti menunjukkan penyerapan panas di daerah kutub memiliki efek yang lebih besar terhadap suhu rata-rata, Frölicher menganggap itu belum mewakili dengan baik.

Editor: Rita Ayuningtyas


Pemakaian

Artikel ini termasuk dalam artikel semi ilmiah

EYD dan Tanda Baca
Contoh kalimat :

kata Frölicher sebagaimana tertulis dalam Reuters. "Kita menghentikan emisi, tetapi masih mendapatkan peningkatan suhu rata-rata global," tambahnya.

kata Frölicher yang sekarang menjadi peneliti di Swiss Federal Institute of Technology Zurich.

Pemilihan Kata (Diksi)
Contoh kalimat :

                Seorang fisikawan iklim, Thomas Frölicher, menentang gagasan tentang pemanasan global yang dapat dihentikan dengan mengurangi emisi karbon dioksida. Dia berpendapat atmosfer bumi bisa terus hangat selama ratusan tahun, bahkan setelah emisi gas rumah kaca dihentikan.

Kalimat Efektif
Contoh kalimat :

                Sebelumnya, para peneliti mempercayai pemanasan global akan berakhir jika manusia berhasil menghentikan emisi gas rumah kaca ke atmosfer. Mereka menganggap peningkatan ketidakmampuan laut untuk menyerap panas bisa menstabilkan suhu bumi. Oleh karenanya, pengurangan karbon dioksida diperlukan demi mencegah pemanasan.


Alinea
Contoh kalimat :

                Panel antarpemerintah tentang perubahan iklim memperkirakan suhu global dua derajat Celsius (3,6 derajat Fahrenheit) lebih tinggi dari tingkat pra-industri. Hal itu akan mengganggu sistem iklim yang ada. Untuk menghindarinya, manusia harus menjaga emisi karbon dioksida di bawah 1.000 miliar ton karbon. => umum – khusus

Kutipan
Contoh kalimat :

"Para ilmuwan berpikir suhu tetap konstan atau menurun sekali emisi berhenti, tapi sekarang kami menunjukkan kemungkinan kenaikan suhu tidak dapat dikesampingkan," kata Frölicher sebagaimana tertulis dalam Reuters. => kutipan langsung

Dia berpendapat atmosfer bumi bisa terus hangat selama ratusan tahun, bahkan setelah emisi gas rumah kaca dihentikan. => kutipan tidak langsung





Tidak ada komentar:

Posting Komentar