Sejalan dengan perkembangan industrialisasi di Indonesia dan lingkungan
global, kebutuhan akan tenaga ahli di bidang Teknik Industri terus meningkat,
karena diperlukan untuk mendukung proses industrialisasi dalam rangka
tercapainya tujuan pembangunan nasional. Hal ini antara lain ditunjukkan dengan
semakin meningkatnya kebutuhan dunia kerja akan sarjana di bidang Teknik
Industri. Sejalan dengan hal tersebut, juga terjadi pertumbuhan yang positif
pada minat calon mahasiswa untuk mengambil jurusan teknik Industri.
Teknik Industri adalah bidang ilmu yang mencakup kegiatan desain,
peningkatan kinerja dan instalasi suatu sistem terintegrasi (integral) yang
terdiri dari manusia, bahan, informasi, peralatan dan energi. Disiplin Teknik
Industri dibangun berdasarkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam bidang
matematika, sains, manajemen dan ilmu sosial yang secara bersama-sama dengan
prinsip-prinsip dan metode-metode desain dan analisis teknik untuk
mengindentifikasi, memprediksi dan mengevaluasi kinerja dari suatu sistem
integral.
“Teknik Industri merupakan ilmu yang menjembatani antara ilmu keteknikan dan ilmu sosial.”
Meskipun merupakan gabungan dari
beberapa disiplin ilmu, tetapi Teknik Industri tetap berakar pada keilmuan
teknik yaitu proses perancangan (design). Objek yang dirancang dalam Teknik
Industri adalah sebuah sistem, bukan sesuatu yang konkret seperti jembatan,
gedung, pesawat terbang, atau yang lainnya.
Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri
dapat dibagi ke dalam tiga bidang
keahlian, yaitu :
1. Sistem Manufaktur.
Bidang
ini memanfaatkan pendekatan Teknik Industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas,
dan efisiensi sistem integral (manusia, mesin, material, energi, dan informasi)
melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian,
pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan
lingkungan kerjanya.
Jenis
bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara lain adalah Sistem Produksi, Perencanaan dan Pengendalian
Produksi, Pemodelan Sistem, Perancangan Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi.
2. Bidang Keahlian Manajemen Industri.
Bidang
ini cenderung bergerak ke arah persoalan-persoalan yang bersifat makro dan
strategis. Persoalan yang dihadapi seringkali tidak ada lagi sangkut-paut
dengan problem yang timbul di lini produksi (sistem produksi) ataupun manajemen
produksi/industri, melainkan sudah beranjak ke persoalan diluar dinding-dinding
pabrik.
Jenis
bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan Ekonomi Teknik.
3. Bidang Keahlian Sistem Industri dan
Tekno-Ekonomi.
Bidang
ini memanfaatkan pendekatan Teknik Industri untuk meningkatkan daya saing
sistem integral (tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan
infrastruktur) yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan
pemerintah.
Bidang
keilmuan yang dipelajari di dalam Sistem Industri dan Tekno Ekonomi antara lain
adalah Statistika Industri, Sistem Logistik, Logika Pemrograman, Operational Research, dan Sistem Basis Data
Prospek Lulusan Teknik Industri
Seorang
lulusan Teknik Industri memiliki prospek kerja di bidang yang sangat luas
antara lain adalah :
1. Bidang produksi/ operasi dan penjaminan mutu
2. Bidang teknologi informasi
3. Bidang pemasaran/manajemen bisnis
4. Bidang industri manufaktur
5. Bidang konsultasi manajemen
6. Bidang manajemen sumber daya manusia
7. Bidang pendidikan (dosen/peneliti)
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar