Sabtu, 11 Januari 2014

Global Warming



Efek Rumah Kaca (Pemanasan Global)


"Panas banget ya hari ini!” Seringkah Anda mendengar pernyataan tersebut terlontar dari orang-orang di sekitar Anda ataupun dari diri Anda sendiri? Anda tidak salah, data-data yang ada memang menunjukkan planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain makin panasnya cuaca di sekitar kita, Anda tentu juga menyadari makin banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali belakangan ini. Mulai dari banjir, puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun. Sadarilah bahwa semua ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa planet kita tercinta ini sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada kehancuran! Hal ini terkait langsung dengan isu global yang belakangan ini makin marak dibicarakan oleh masyarakat dunia yaitu Global Warming (Pemanasan Global). Apakah pemanasan global itu? Secara singkat pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Pertanyaannya adalah: mengapa suhu permukaan bumi bisa meningkat ?

Gas Rumah Kaca 
                 
                Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International Panel on Climate Change (IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global dan membuat kesimpulan dari laporan dan penemuan- penemuan baru yang berhasil dikumpulkan, kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut. Salah satu hal pertama yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik.


          Efek rumah kaca atau dalam bahasa asingnya dikenal dengan istilah green house effect adalah suatu fenomena dimana gelombang pendek radiasi matahari menembus atmosfer dan berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan bumi. Setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang tersebut dipantulkan kembali ke atmosfer. Namun tidak seluruh gelombang yang dipantulkan itu dile­pas­kan ke angkasa luar. Sebagian gelombang panjang dipantulkan kembali oleh lapisan gas rumah kaca di atmosfer ke permukaan bumi. Gas rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki kemampuan untuk menyerap radiasi matahari yang dipantulkan oleh bumi sehingga bumi menjadi hangat. Akan tetapi, jumlah gas yang terlalu banyak dapat menyebabkan peningkatan suhu yang berlebih sehingga membuat bumi menjadi panas.

Gas - gas rumah kaca meliputi :
- karbon dioksida (CO2) → faktor utama
- sulfur dioksida (SO2)
- nitrogen oksida (NO)
- nitrogen dioksida (NO2)
- gas metan (CH4)
- kloroflourokarbon (CFC)

                Sering terjadi kesalahpahaman di antara kita bahwa efek rumah kaca disebabkan oleh adanya rumah-rumah kaca yang terlalu banyak di perkotaan, tetapi hal itu lebih dikarenakan oleh emisi karbon yang terlalu banyak di bumi, sehingga menyulitkan panas memantul kembali ke luar angkasa. Gas-gas seperti karbon dioksida dan metana berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca, sehingga gas-gas ini dikenal sebagai gas rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, maka akan semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Orang yang pertama kali mengungkap fenomena efek rumah kaca ini adalah Jean-Baptise Joseph Foureurer sebagai ahli fisika dan matematika dari Perancis. Penemuan Foureurer ini diteruskan oleh seorang fisikawan Swedia yang bernama Svante Arrhenius pada tahun 1896.

                Efek rumah kaca ini memang sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C, bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi, apabila gas-gas tersebut terlalu berlebihan di atmosfer, maka hal itu akan mengakibatkan pemanasan global.

Meningkatnya gas rumah kaca tersebut dikontribusi oleh hal-hal berikut :

Energi : Pemanfaatan berbagai macam bahan bakar fosil atau BBM (bahan bakar minyak) memberi kontribusi besar terhadap naiknya konsentrasi gas rumah kaca, terutama CO2. Kita lihat mayoritas kendaraan bermotor masih menggunakan BBM. Pabrik-pabrik pun juga. Selain BBM, yang paling banyak menghasilkan gas rumah kaca adalah batu bara yang melebihi BBM. Sedangkan pengemisi terbesar adalah industri dan transportasi.

Kehutanan : Salah satu fungsi hutan adalah sebagai penyerap emisi gas rumah kaca. Karena hutan dapat mengubah CO2 menjadi O2. Sehingga perusakan hutan akan memberi kontribusi terhadap naiknya emisi gas rumah kaca.

Pertanian dan Peternakan : Di sektor ini, emisi gas rumah kaca dihasilkan dari pemanfaatan pupuk, pembusukan sisa-sisa pertanian dan pembusukan kotoran-kotoran ternak, dan pembakaran sabana. Di sektor pertanian, gas metan (CH4) yang paling banyak dihasilkan.

Sampah : Sampah adalah salah satu kontributor besar bagi terbentuknya gas metan (CH4), karena aktivitas manusia sehari-hari.

                Bersama dengan adanya efek rumah kaca, adanya kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi. Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar radiasi ultraviolet yang memasuki bumi. Radiasi ultraviolet ini dapat membuat efek pada kesehatan manusia, memusnahkan kehidupan laut dan ekosistem serta mengurangi hasil pertanian dan hutan. Efek utama yang dapat terjadi adalah peningkatan penyakit kanker kulit pada manusia, radiasi ini juga dapat merusak mata (katarak) dan dapat melemahkan sistem imunisasi badan.

                Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultraviolet pada tanaman dapat memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil tanaman seperti ‘barli’ dan ‘oat’ menunjukkan penurunan karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman diperkirakan akan mengalami perlambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada. Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan hewan-hewan laut.

Selain itu, akibat-akibat yang disebabkan oleh adanya pemanasan global :
1. Cuaca dan iklim mulai tidak biasa dan tidak teratur
2. Melelehnya gunung-gunung es di kutub yang pada akhirnya akan mengakibatkan naiknya permukaan air laut sekaligus menaikkan suhu air laut.
3. Suhu global meningkat secara signifikan.
4. Gangguan ekologis dan pergeseran ekosistem, dan lebih parah akan mengalami kepunahan
5. Dapat mengganggu kesehatan manusia dan semakin berkembangnya penyakit - penyakit ”aneh”

Berbagai macam tindakan sederhana yang bisa kita lakukan untuk menanggulangi pemanasan global, diantaranya :
1. Stop penebangan hutan dan melakukan gerakan penghijauan
2. Kurangi konsumsi BBM
3. Gunakan produk yang ramah lingkungan
4. Kurangi penggunaan/pembelian barang-barang yang terbuat dari plastik karena hampir semua sampah plastik akan menghasilkan gas yang berbahaya ketika dibakar dan dapat mencemarkan lingkungan.
5. Hemat dalam pemakaian air dan pemakaian energi listrik.
6. Kurangi penggunaan bahan-bahan yang mengandung aerosol.
7. Sebagai tambahan, kampanye-kan program gerakan “stop global warming!” Biar semua orang lebih peduli dengan Bumi kita.


=>  JANGAN BIARKAN BUMI KITA HANCUR OLEH TANGAN KITA SENDIRI !!!

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar